mentah, merancang produk, membangun fasilitas manufaktur, mengembangkan perjanjian kerja
sama, dan menyediakan layanan konsumen.
Menurut David (2009, p227) Analisis rantai nilai (value chain analysis VCA) mengacu
pada proses yang dengannya perusahaan menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas
organisasional dari pembelian bahan mentah sampai produksi dan pemasaran produk tersebut.
Menurut Shank dan Govindaraja (1993) mengatakan bahwa analisis rantai nilai
merupakan alat untuk memahami rantai yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini berasal
dari aktivitas
aktivitas yang dilakukan, mulai dari bahan baku sampai ketangan konsumen,
termasuk juga pelayanan dalam penjualan.
Menurut Porter (1985) menjelaskan bahwa, analisis value chain merupakan analisis
strategic yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif
untuk mengindentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkat
atau penurunan biaya, dan
untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasuk/supplier, pelanggan,
dan perusahaan lain dalam industry.
Hansen dan Mowen (1994) rantai nilai mengidentifikasikan dan menghubungkan
berbagai aktivitas strategic di suatu perusahaan. Sifat value chain tergantung pada sifat industry
dan berbeda
beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak
berorientasi pada laba.
|