37
yang terlalu drastis akan menyebabkan bertambahnya pajak bagi perusahaan,
dan sebaliknya apabila jika terjadi penurunan laba secara drastis maka akan
memberikan kesan terjadinya krisis di dalam perusahaan tersebut. Pada
umumnya perusahaan lebih besar lebih banyak melakukan pengungkapan
(disclosure) daripada perusahaan dewan ukuran yang lebih kecil. Hal ini
dipengaruhi oleh struktur aktivitas atau operasional perusahaan yang
tercermin dari total aktiva (asset) yang dimiliki perusahaan, sehingga
perusahaan yang tergolong jenis ini akan dianggap memiliki kemampuan
lebih besar untuk dibebani biaya yang lebih tinggi, misalnya pembebanan
biaya pajak (Zimmerman & Watts, 1986).
2.2.
Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya praktik perataan laba yang dilakukan manajemen
perusahaan yaitu oleh Abiprayu (2011), Anggraini (2011), Dewi (2011), dan
Amanza (2012).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menghasilkan
berbagai indikasi yang berbeda, misalnya penelitian yang pernah dilakukan
oleh Abiprayu (2011) mengenai perataan laba dengan menggunakan
profitabilitas, ukuran perusahaan, financial leverage, kualitas auditor dan
dividend payout ratio
sebagai variabel independen. Penelitian tersebut
menggunakan metode analisis
regresi linear berganda dengan hasil
profitabilitas, financial leverage, dan kualitas audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap tindakan perataan laba. Ukuran perusahaan dan dividend
payout ratio
berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba.
|