Start Back Next End
  
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Pengendalian Internal
2.1.1
Pengertian Pengendalian Internal
Dengan semakin pesatnya kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan
berarti semakin kompleks persoalan yang dihadapi oleh perusahaan dalam
mencapai tujuannya, oleh karena
itu, perusahaan tersebut membutuhkan
pengendalian internal yang memadai, yang diharapkan dapat menekan
kemungkinan terjadinya penyimpangan ataupun kesalahan, sehingga walaupun
terjadi dapat segera diketahui dan diatasi dengan cepat. Pengendalian internal
dapat dikatakan sebagai suatu bentuk atau sistem yang digunakan secara
berkelanjutan, menjadi pengendali atas berjalannya suatu proses agar sesuai
dengan prosedur maupun peraturan terkait. Sawyer (2003) menyatakan bahwa
pada awalnya konsep pengendalian internal terbatas pada pemeriksaan internal.
Pada tahun 1930, sistem pemeriksaan internal didefinisikan sebagai koordinasi
sistem dari akun-akun dan prosedur kantor yang terkait sedemikian rupa
sehingga pekerjaan pegawai memperlihatkan independensi tugas pemeriksaan
terus-menerus dibandingkan yang lain seperti unsur-unsur tertentu yang
melibatkan kemungkinan terjadinya penipuan (Noorvee, 2006).
Saat ini lingkup pengendalian internal sudah berkembang pesat dan
memiliki cakupan yang lebih luas. Definisi pengendalian internal yang
dikembangkan oleh AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)
dalam Statements on Auditing Standards/SAS No.1 pada tahun 1949 dalam
11
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter