Start Back Next End
  
33
Penerapan PSAK 55
tentunya juga akan memberikan
konsekuensi bagi bank sentral untuk semakin mengintensifkan
pengawasannya. Jika
sebelumnya pengawasan BI hanya berdasarkan
output yang diberikan oleh bank,
maka dengan penerapan PSAK 55
BI harus juga mengawasi metode dan model yang digunakan oleh
bank dalam menentukan nilai wajar, terutama
dalam penyisihan
kerugian kredit dan pilihan nilai wajar.
Secara makroekonomi, PSAK 55
dapat berpotensi
menimbulkan penurunan loan to deposit ratio (LDR). Sebelumnya
telah dibahas
bahwa penyisihan kerugian kredit menurut PSAK 55
revisi 2006 akan menghasilkan angka penyisihan kerugian kredit yang
mencerminkan kondisi bank dan ekonomi yang sesungguhnya. Hal ini
akan mendorong bank agar memperbaiki kebijakan kreditnya dengan
memberikan kredit yang berkualitas baik.
Dalam jangka panjang, inilah keadaan ideal yang diinginkan
baik oleh bank, shareholders, maupun bank sentral. Kredit dengan
kualitas baik akan meningkatkan sustainability bank yang pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja bank. Kinerja bank yang baik
tentunya akan berpengaruh positif kepada perekonomian nasional.
Akan tetapi jika diterapkan dalam dunia riil dalam jangka pendek, hal
ini akan menimbulkan guncangan-guncangan.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter