21
Sifat masing-masing jenis tanah tergantung dari tekstur, kepadatan, kadar air,
kondisi lingkungan. Tanah dengan tingkat kepadatan yang tinggi mengalami
perubahan volume yang kecil jika terjadi perubahan kadar air dan mempunyai daya
dukung yang lebih besar jika dibandingkan dengan tanah yang sejenis yang tingkat
kepadatannya lebih rendah.
Daya dukung tanah dasar (subgrade) pada perencanaan perkerasan lentur
dinyatakan dengan nilai CBR (California Bearing Ratio). CBR pertama kali
diperkenalkan oleh California Division Of Highways pada tahun 1928. Orang yang
banyak mempopulerkan metode ini adalah O.J.Porter. Harga CBR itu sendiri
dinyatakan dalam persen. Harga CBR tanah dasar yaitu nilai yang menyatakan
kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang
mempunyai nilai CBR 100% dalam memikul beban lalu lintas. Terdapat beberapa
parameter penunjuk daya dukung tanah dasar yang paling umum digunakan di
Indonesia. Harga CBR dapat dinyatakan atas harga CBR laboratorium dan harga
CBR lapangan. Hubungan antara daya dukung tanah dasar (DDT) dengan CBR
dapat menggunakan rumus :
= 4,3 log CBR + 1,7
............
..
...
.(2.9)
Pada persamaan AASHTO menggunakan Modulus Resilien (MR) sebagai
parameter tanah dasar yang digunakan dalam perencanaan. Korelasi CBR dengan
Modulus resilien (MR) adalah sebagai berikut :
2.4.3
Faktor regional berguna untuk memperhatikan kondisi jalan yang berbeda
antara jalan yang satu dengan jalan yang lain. Faktor regional mencakup
|