Start Back Next End
  
25
Laetitia Guilhot (2010:282),
dalam jurnalnya yang berjudul
Assessing the
Impact of the Main East-Asian Free Trade Agreements Using a Gravity Model. First
Results, menganggap ACFTA menstimulasi perdagangan intra-regional dan memiliki
efek yang bervariasi di setiap negara, khususnya negara-negara di Asia. Secara
keseluruhan, hasil penelitian menyatakan bahwa ACFTA memberikan dampak
positif apabila dilihat dari hasil koefisien model gravity. Selain itu, China ditengarai
akan mendominasi perdagangan bebas, karena
keunggulan kompetitif yang
dimilikinya secara ekonomis.
Menurut Robert K. Arakaki, (2012:462) beropini ACFTA
menciptakan
penjualan yang tinggi baik di RRC maupun di ASEAN sehingga amat disayangkan
bila masyarakat menjadi oposisi.
Menurut Maria Permata (2010:23) dalam penelitiannya yang menggunakan
model GTAP, ekspor Indonesia terutama dalam industri gas dan minyak bumi akan
meningkat. Selain itu, apabila pemerintah menciptakan kondisi yang kondusif, maka
ekspor pada industri mesin, besi-baja, bahan kimia, serta elektronika akan
terdongkrak naik.
Penelitian yang dilakukan oleh Ahn, Harris, Honda dan Kwan (2010:12)
dalam jurnal berjudul Private Equity in Asia
mengukuhkan kebenaran bahwa
ACFTA akan memberikan kekuatan penuh dan efek yang positif, terlebih bagi
perusahaan investasi. Pada tahun 2012 hingga tahun 2030, diproyeksikan bahwa
pertumbuhan ekonomi di Jawa akan melambat. Akan tetapi, ACFTA akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di luar pulau seperti di kota Batam dan Bintan
(McKinsey Global Institute Journal, 2012:25). 
Menurut Kusuma Wirapati (2010:101), ACFTA dapat dianggap sebagai
ancaman karena serbuan barang impor terutama dalam material tekstil, sehingga
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter