20
Konflik-konflik tersebut dapat menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan
oleh pemegang saham, yang biasa disebut biaya agensi (agency cost). Biaya agensi
menurut Indahningrum (2009)
adalah biaya yang berhubungan dengan pengawasan
tindakan manajemen untuk mencegah tingkah laku manajer yang tidak dikehendaki,
dan merupakan opportunity cost bagi pemegang saham akibat upaya pembatasan
terhadap tindakan manajer. Harjito dan Martono (2010: 265) juga menyatakan bahwa
biaya pengawasan tersebut digunakan untuk meyakinkan agar manajemen bertindak
konsisten sesuai dengan perjanjian perusahaan dengan kreditur dan pemegang
saham. Manajemen merupakan agen dari pemegang saham,
oleh karena itu untuk
dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan
pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat dilakukan dengan cara pengikatan
agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang
diambil oleh manajemen. Kegiatan pengawasan tersebut
tentunya membutuhkan
biaya. Teori agensi yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling mengungkapkan
salah satu pendapat bahwa siapapun yang menimbulkan biaya pengawasan, maka
biaya yang timbul pasti merupakan tanggungan pemegang saham.
2.1.5
Kepemilikan Manajerial
Menurut Rustendi dan Jimmy (2008) kepemilikan manajerial adalah
presentase saham yang menunjukkan besarnya suatu kepemilikan yang dimiliki oleh
manajer dan direksi suatu perusahaan. Berdasarkan teori keagenan, perbedaan
kepentingan antara manajer dan pemegang saham ini mengakibatkan timbulnya
konflik yang biasa disebut agency
conflict. Menurut Sartono
(2010:10) konflik
keagenan dalam perusahaan dapat terjadi dimana manajernya memiliki saham kurang
dari seratus persen.
Konflik kepentingan yang sangat potensial ini menyebabkan
|