Start Back Next End
  
21
pentingnya suatu mekanisme yang diterapkan guna melindungi kepentingan
pemegang saham. Menurut Haruman (2008) mekanisme pengawasan terhadap
manajemen tersebut dapat menimbulkan suatu biaya yang disebut biaya keagenan
atau agency cost. Indahnigrum (2009) menyebutkan bahwa salah satu alternatif untuk
mengurangi agency cost adalah dengan cara meningkatkan kepemilikan saham
perusahaan oleh manajemen, sehingga dapat mensejajarkan kepentingan antara
pemilik dan manajer.
Menurut Cipta (2008) pendekatan teori keagenan (agency theory)
menyatakan bahwa praktek manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan
antara manajemen (agent, dan pemilik principal) yang timbul ketika setiap pihak
berusaha mencapai atau mempertahankan kemakmuran yang dikehendakinya.
Dimana principal itu yang memberikan tugas kepada agent. Sedangkan agent adalah
pihak yang mengerjakan tugas
dari
principal
atau
pengelola perusahaan. Cipta
(2008) juga menambahkan bahwa teori keagenan digunakan untuk mengatasi dua
masalah yang terjadi dalam hubungan keagenan. Pertama, masalah keagenan timbul
pada saat keinginan principal dan agent saling berlawanan dan merupakan hal yang
sulit bagi principal untuk melakukan verifikasi apakah agen telah melakukan sesuatu
secara tepat. Kedua, masalah pembagian dalam menanggung resiko yang timbul
dimana principal
dan agent
memiliki sikap yang berbeda terhadap resiko. Dalam
hubungan keagenan tersebut terdapat pemisahan antara kepemilikan pihak principal
dengan pengendali
(agent) dimana perusahaan yang memisahkan fungsinya antara
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan mengakibatkan munculnya manajer
bertindak oportunistik.
Berdasarkan penjelasan di atas, Cipta (2008) menyimpulkan
bahwa struktur
kepemilikan manajerial berperan sebagai sebuah instrumen
atau alat untuk
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter