10
perebusan dan proses kimiawi (Setijo Petijo, 2009:30). Namun untuk
industri rumah tangga
banyak digunakan cara ekstraksi dan perebusan
(dimana dapat dilakukan dengan cara melarutkannya dengan larutan air).
Selain itu tumbuhan dan buah yang ingin dijadikan pewarna alami dapat
juga dibuat dengan cara pengeringan dan
mengolahnya menjadi bubuk
sehingga mudah diaplikasikan ke berbagai produk makanan (dr. Indah SY
& Bagus Supriyanto, S.KM, 2013:6).
Walaupun pewarna alami aman bagi kesehatan, namun ternyata
pewarna ini masih sangat jarang digunakan karena dalam praktiknya
penggunaan pewarna alami
pada makanan
dihadapkan pada beberapa
kelemahan, yaitu (Setijo Petijo, 2009:33) :
a.
Bahan Baku Pewarna Berjumlah Banyak
Jika ingin mendapatkan pewarna alami dalam jumlah yang banyak
diperlukan juga bahan baku yang banyak.
b.
Hasil Biasanya Tidak Eksak
Hasil yang diperoleh dari pewarna alami akan sangat bervariasi dan
beragam atau tidak konsisten (kurang stabil).
c.
Peka terhadap pemanasan
Proses pemanasan berpengaruh pada warna bahan pangan karena
adanya
perubahan sifat fisika dan kimia pangan.
d.
Peka terhadap Keasaman Larutan
Ada beberapa pewarna alami yang dapat terpengaruh dengan kondisi
keasaman larutan sehingga mempengaruhi hasil warna yang ada.
|