Start Back Next End
  
17
2.3.6
Konsep ROP dan Safety Stock
Kapan perusahaan harus memesan persediaan, dapat dijawab dengan
melakukan keputusan reorder point (ROP). Keputusan ROP dipengaruhi oleh service
level
yang diinginkan oleh perusahaan bersangkutan. Cara
untuk mencapai service
level, perusahaan harus menetapkan safety stock
yang merupakan persediaan
pengaman untuk melindungi perusahaan dari keadaan stockout
(keadaan dimana
perusahaan mengalami kekurangan/ tidak cukup untuk memenuhi permintaan dari
pelanggan). Perhitungan ROP memiliki asumsi bahwa permintaan sifatnya bervariasi
dan lead time sifatnya konstan. 
Berikut perhitungan ROP
dan safety stock
dengan menggunakan rumus
(Heizer, 2011: p522) :
Safety Stock = Z x dLT
Z
= Z score dari service level, didapatkan dari tabel normal
ddLT
= standar deviasi permintaan selama lead time (dd x
lead time)
dd
= standar deviasi permintaan
ROP = (permintaan rata-rata harian x lead time) + SS
ROP
= reorder point
SS
= safety stock
2.4
Sistem Informasi Akuntansi Utang Dagang
Menurut Kieso et al. (2008: 619), utang dagang adalah jumlah yang terutang
pada pihak lain untuk barang, peralatan, atau jasa yang dibeli pada saldo normal. Akun
hutang dagang terbentuk di dalai laporan keuangan karena adanya perbedaan waktu
antara penerimaan
jasa atau pembelian atas suatu asset oleh perusahaan dengan
pembayaran yang dilakukan terhadap aktivitas tersebut.
Dokumen yang digunakan dalam prosedur utang dagang adalah :
a.
Faktur dari pemasok
b.
Kuitansi tanda terima uang yang ditandatangai oleh pemasok atau
tembusan surat pemberitahuan (remittance advice)
yang dikirim ke
pemasok, yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut dilakukan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur utang dagang adalah :
a.
Kartu utang yang digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada
tiap kreditur.
b.
Jurnal pembelian yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter