Start Back Next End
  
29
f)
Memungkinkan untuk kembali ke tindakan sebelumnya dengan mudah
(permit easy reversal of actions)
Salah satu cara untuk menghindari kesalahan; sebagaimana pengguna
menyadari mereka telah melakukan kesalahan, mereka dapat membatalkan
tindakan yang sedang mereka jalankan dan
kembali ke tindakan
sebelumya.
g)
Mendukung tempat pengendalian internal (support internal locus of
control)
Sistem harus membuat penggunanya merasa bahwa merekalah yang
memutuskan apa yang harus dilakukan dan bukan sistem yang mengontrol
mereka.
h)
Mengurangi muatan memory jangka pendek (reducing short-term memory
load)
Rancangan yang terlalu rumit dan terlalu banyaknya form dapat menjadi
beban bagi ingatan pengguna.
2.7.5
Desain Basis Data
Menurut Indrajani (2011: p51), tujuan desain basis data adalah:
1)
Menggambarkan relasi data antara data yang dibutuhkan oleh aplikasi dan user
view.
2)
Menyediakan model data yang mendukung seluruh transaksi yang diperlukan.
3)
Menspesifikasikan desain dengan struktur yang sesuai dengan kebutuhan sistem.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mendesain basis data antara
lain adalah sebagai berikut:
1)
Top-down
Diawali dengan membuat data model. Pendekatan top-down dapat
diilustrasikan menggunakan entity-relationship (ER) model yang high level,
lalu mengidentifikasikan entity, dan relationship antar entity. Pendekatan ini
sesuai untuk basis data yang kompleks.
2)
Bottom-up
Dimulai dari tingkat dasar attribute (property entity dan relationship)
menganalisa hubungan antar attribute, mengelompokkannya dalam suatu relasi
yang menggambarkan tipe entity dan relasi antar entity. Pendekatan ini sesuai
bagi basis data dengan jumlah attribute yang sedikit.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter