Start Back Next End
  
35
1.
Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesanan.
2.
Biaya produksi digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk
menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
3.
Biaya produksi langsung terdiri biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
4.
Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai beban pokok produksi
pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
5.
Beban pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.
Menurut Blocher et al. yang diterjemahkan Susty Ambariani (2001:
553) menyebutkan, perbedaan karakteristik antara sistem biaya berdasarkan
pesanan dengan sistem biaya berdasarkan proses adalah:
Tabel 2.1 Perbedaan Job Order Costing dengan Process Costing
                        Sumber: Blocher et al. (2001: 553)
Sistem Biaya Pesanan
Sistem Biaya Proses
Biaya produksi diakumulasikan
berdasarkan biaya yang dikeluarkan
Biaya produksi diakumulasikan
berdasarkan proses atau departemen
Produk dan jasa berbeda-beda
Produk dan jasa homogen diproduksi
secara massal
Biaya per unit dihitung dengan cara
membagi biaya pesanan total dengan
unit produk atau jasa yang diproduksi.
Penghitungan biaya per unit dilakukan
pada saat pesanan telah selesai
Biaya per unit dihitung dengan cara
membagi biaya proses total dalam
suatu periode dengan unit produk dan
jasa yang dihasilkan. Perhitungan
biaya per unit dilakukan pada setiap
akhir periode.
2.6.3
Tahapan Job Order Costing System
Langkah –
langkah dalam perhitungan job order
costing
menurut
Syenny Sutikno (2012) yaitu:
1. 
Identifikasi pekerjaan yang dipilih sebagai obyek biaya
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter