Start Back Next End
  
14
Berdasarkan customer order, akan dicek ketersediaan produk pada inventory master
data. Jika persediaan on hand, maka akan dibuat inventory available order. Sebaliknya,
jika jumlah persediaan tidak mencukupi maka akan dilakukan proses back orders,
yaitu proses pemenuhan customer order dengan membuat back order request ke
departement pembelian. Jika pelanggan menolak untuk menerima back order, maka
proses penjualan akan diterima dan order akan ditolak. Informasi tentang order akan
dicatat pada marketing data store.
b. Complete Sales Order
Pada proses ini, informasi harga barang diperoleh dengan pasti dari inventory master
data secara bersamaan juga akan dilakukan:
1.
Meng-update inventory master data untuk mengalokasi kuantitas order penjualan.
2.
Meng-update Sales Order master
data untuk mengindikasikan bahwa order telah
selesai dilakukan.
Dari proses pertama ”validate Sales Order” akan dihasilkan dokumen:
1.
Picking ticket
Dokumen pengambilan barang oleh gudang untuk diserahkan ke bagian
pengiriman, mengidentifikasi barang yang diambil, dan biasanya menyatakan
lokasi gudang.
2.
Customer acknowledgement
Dokumen akan dikirim ke pelanggan sebagai bukti bahwa order pelanggan
diterima akan terdapat tanggal perkiraan pengiriman.
3.
Check credit
Setelah inventory tersedia, maka akan dilakukan check credit berdasarkan account
receivable master data dan Sales Order master data, perusahaan menjadi lebih
mudah menentukan jumlah kredit yang tersedia bagi pelanggan. Tanpa sentral
database, saldo piutang customer menjadi berlipat yang melampaui batas jumlah
penjualan. Dari proses ini, akan dibuatkan accepted order jika jumlah kredit masih
tersedia bagi pelanggan.
2. Complete picking ticket
a. Match goods with picking ticket
Dalam proses memcocokan fisik barang dengan picking ticket, terdapat dua situasi
yang dapat terjadi:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter