28
Ada pula saham-saham
yang dinilai lebih rendah selain karena alasan mengenai potensi
pertumbuhan pendapatan. Biasanya para analis menilai saham-saham tersebut dengan price-
earning ratio atau price-book value ratio yang rendah. Saham-saham seperti ini disebut value
stock (Brown dan Reilly, 2009: 456).
2.6.11. Analisis Teknis
Analisis teknis adalah analisis yang bersifat teknik (berbasiskan rumus atau hitungan
teknis) yang digunakan dalam investasi. Analisis teknis ini biasanya didasari oleh satu asumsi
yang paling besar, yaitu tren (Kirkpatrick II dan Dahlquist, 2011: 9).
2.6.11.1.
Relative Strength Index
Relative Strength Index
(RSI) diformulasikan oleh J. Welles Wilder pada Juni 1981.
Perhitungan RSI didasarkan dari kekuatan sebuah issue
terhadap perubahan harga masa
lalunya dengan membandingkan hari-hari gain dan loss
(Kirkpatrick II dan Dahlquist, 2011:
434-437).
Di mana RS adalah relative strength dan cara menghitungnya adalah:
Bila hasil yang keluar menunjukkan angka di bawah 30, maka saham tersebut dikatakan
telah mencapai titik oversell
sehingga merupakan saat yang baik untuk membeli saham.
Namun, sebaliknya bila angka yang keluar menunjukkan angka di atas 70, maka saham
tersebut dikatakan mencapai titik overbought
sehingga merupakan saat yang baik untuk
menjualnya.
2.6.11.2.
Moving Average Concergence Divergence
Moving Average Concergence Divergence merupakan perpaduan dari dua buah
Exponential Moving Average
(EMA) dengan hari yang berbeda. MACD amat berguna pada
trending market
karena sifat ketidakterbatasannya (Kirkpatrick II dan Dahlquist, 2011: 432-
433).
|