18
2.
Kejadian tidak dicatat sama sekali, terlambat dicatat, atau sengaja
dicatat dua kali.
3.
Kesalahan dalam mencatat unsur-unsur data seperti berikut ini:
a.
Jenis barang atau jasa salah.
b.
Salah jumlah atau harga.
c.
Agen eksternal atau internal salah
d.
Salah mencatat unsur-unsur data lainnya yang disimpan di
record kejadian seperti tanggal, syarat-syarat kredit, akun buku
besar, dan sebagainya.
2.3.8.
Pengendalian Internal Pada Siklus Pembelian
Menururt Jones dan Rama (2009: 72-74), pengendalian internal pada
siklus pembelian meliputi :
1.
Pemisahaan tugas. Menunjukkan bagaimana tugas-tugas dipisahkan di
dalam siklus perolehan. Pengendalian internal diperkuat ketika individu
yang berbeda ditugaskan untuk otorisasi, pelaksanaan (eksekusi), dan
pencatatan transaksi.
2.
Penggunaan informasi dari kejadian sebelumnya untuk mengendalikan
aktivitas
3.
Urutan kejadian yang diharuskan. Diagram aktivitas mempermudah
pemahaman atas urut-urutan aktivitas yang harus terjadi.
4.
Menindaklanjuti kejadian. Ketika suatu kejadian dalam sebuah siklus
terjadi, biasanya kejadian tersebut menetapkan suatu prediksi atas kejadian
lain di masa mendatang.
5.
Dokumen bernomor urut.
6.
Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam
suatu proses. Meskipun diagram aktivitas tidak menunjukkan apakah
akuntabilitas seperti itu dipelihara, diagram tersebut dapat sangat
bermanfaat dalam menganalisis kebutuhan atas pengendalian ini.
7.
Pembatasan akses ke asset dan informasi. Meskipun asset tidak secara
langsung ditunjukkan pada diagram, tampak bahwa sangatlah mungkin
untuk membatasi akses hanya kepada beberapa individu.
|