16
Organisasi harus memastikan bahwa barang-barang yang benarlah yang
diterima dan dalam keadaan baik. Di organisasi besar, unit penerimaan
yang terpisah bertanggung jawab atas penerimaan barang-barang tersebut.
Departemen penerimaan menerima barang dan meneruskannya ke
departemen permintaan.
5.
Mengakui klaim atas barang atau jasa yang diterima.
Setelah barang diterima, pemasok
akan mengirimkan
faktur. Jika
tagihannya akurat, Departemen Utang Usaha mencatat faktur tersebut.
6.
Memilih faktur yang akan dibayar.
Banyak perusahaan memilih faktur-faktur yang akan dibayar berdasarkan
suatu jadwal, sering kali mingguan.
7.
Menulis cek.
Setelah memilih faktur
yang akan dibayar, cek ditulis, ditandatangani, dan
dikirim ke pemasok.
2.3.6.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi (2010: 301-302), jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi pembelian adalah:
a.
Prosedur permintaan pembelian. Dalam prosedur ini fungsi gudang
mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan
pembelian kepada fungsi pembelian.
b.
Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan
pemasok. Dalam
prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran
harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga
barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinakn
pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang
diperlukan oleh perusahaan.
(1)
Sistem akuntansi pembelian dengan pengadaan langsung.
(2)
Sistem akuntansi pembelian dengan penunjukan langsung.
(3)
Sistem akuntansi pembelian dengan lelang.
c.
Prosedur order pembelian. Dalam prosedur ini fungsi pembelian
mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan
memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan
(misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang, fungsi pencatat
|