Start Back Next End
  
33
2.2.6.3
Ancaman Barang Substitusi
Barang substitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk
sejenis. Lebih jauh, ancaman barang substitusi dapat dijelaskan oleh faktor-faktor berikut:
Harga relatif dalam kinerja barang substitusi (relative price performance of substitutes)
Biaya mengalihkan ke produk lain (switching cost)
Kecenderungan pembeli untuk mensubstitusi (buyer propensity to substitute)
2.2.6.4
Daya Tawar Pembeli/Konsumen
Setidaknya ada
beberapa faktor yang dapat meningkatkan kekuatan tawar pembeli.
Faktor tersebut antara lain:
Pangsa pembeli yang besar
Biaya mengalihkan ke produk lain yang relatif kecil
Banyaknya produk substitusi (daya tawar pembeli menjadi rendah jika tidak terdapat
barang substitusi, sehingga mau tidak mau pembeli hanya mempunyai satu pilihan produk)
Tidak atau minimnya diferensiasi produk
2.2.6.5
Daya Tawar Penyedia Input (Pemasok)
Penyedia input mempunyai daya tawar yang tinggi bila perusahaan tersebut menjadi
satu-satunya penyedia bahan baku bagi perusahaan lain yang membutuhkan inputnya.
Artinya, penyedia input memonopoli harga maupun kuantitas barang. Berikut ini adalah
beberapa faktor yang mempengaruhi kuat tidaknya kekuatan daya tawar penyedia input
(pemasok):
Industri pemasok didominasi hanya oleh sedikit perusahaan
Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang substitusi
Pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok
Produk pemasok merupakan produk yang penting bagi pembeli
Produk pemasok memiliki biaya pengalihan yang tinggi
Pemasok memiliki ancaman integrasi ke depan yang kuat
2.2.7
Value Shops
Menurut Ward dan Peppard (2002: 266) value shops
merupakan bisnis yang pada
dasarnya adalah sebuah ‘pemecahan masalah’, mengirimkan nilai dengan menyediakan solusi
untuk klien.
Value shop
dicirikan oleh pertukaran informasi yang intens dan luas dalam
memulai transaksi bisnis dan penyelesaian masalah.
Contohnya antara lain perusahaan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter