Start Back Next End
  
12
langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar
tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).
(Nurudin, 2007,
hal. 8-9)
Di awal perkembangannya, definisi komunikasi massa sebagai sebuah studi
ilmiah terletak pada mass society sebagai audience komunikasi. Konsep mass society
ini memang istilah yang sering dipakai dalam lapangan sosiologi yang
mendeskripsikan orang-orang dari institusi mereka dalam sebuah negara industri
maju.
Herbert Blumer (1939) kemudian menggunakan konsep
yang berasal dari
mass society untuk menyebut mass audience (penerima pesan dalam komunikasi
massa). Yang disebut penerima dalam komunikasi massa itu paling tidak mempunyai
(1) heterogenitas susunan anggotanya yang berasal dari berbagai kelompok lapisan
masyarakat; (2) berisi individu yang tidak saling mengenal dan terpisah satu sama
lain (tidak mengumpul) serta tidak berinteraksi satu sama lain pula, dan (3) tidak
mempunyai pemimpin atau organisasi formal. (Nurudin, 2007, hal. 10)
Definisi lain pernah dikemukakan oleh Josep A. Devito yakni, pertama,
komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada
khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi
seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang
menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada
umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah
komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual.
Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan
menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita).
(Nurudin, 2007, hal. 12)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter