11
menjadi ganjil dan janggal jika tidak adanya kejelasan, akan lebih
mudah dipahami jika kata ini diganti menjadi buku dan anu diganti
menjadi bagi. Maka kalimat ini akan menjadi, Masalahnya,
bukunya belum dibagikan.
2.
Ketepatan (accuracy) : bahasa atau informasi yang disampaikan harus
betul-betul akurat dan tepat. Bahasa yang digunakan sesuai dan
informasi yang disampaikan pun harus benar. Benar, artinya sesuai
dengan hal yang ingin disampaikan. Walaupun informasi yang
disampaikan belum tentu benar, tetapi apa yang ingin kita
sampaikan benar-benar kita ketahui.
3.
Konteks (contex) : bahasa atau informasi yang disampaikan harus
sesuai dengan keadaan dan lingkungan tempat komunikasi itu
terjadi. Setiap informasi yang keluar harus sesuai dengan
konteksnya. Misalnya, ketika suami pulang setelah bekerja seharian
dan mengatakan dindaku, tolong kanda berikan segala air nan
jernih, kanda haus sekali. Jika disesuaikan dengan konteksnya
maka istri tidak segera mengambil air, tetapi bertanya mengenai
keadaan sang suami.
4.
Alur (flow) : keruntutan alur bahasa dan informasi sangat berarti
dalam menjalin komunikasi yang efektif. Contohnya ketika
seseorang ingin meminjam uang pasti yang dilakukan adalah
menceritakan kesulitan-kesulitan dahulu sebelum menyampaikan
maksud untuk meminjam uang.
5.
Budaya (culture) : aspek ini lebih menyangkut pada etika, misalnya
bersalamanan dengan satu tangan bagi orang Sunda mungkin
|