Start Back Next End
  
13
Dalam perusahaan manufaktur, model economic production quantity
(EPQ) biasanya digunakan untuk menentukan ukuran produksi optimal
(batch) yang meminimalkan biaya total persediaan untuk produk yang akan
diproduksi (S.W. Chiua, 2011, p. 1537). Tujuan dari model EPQ adalah untuk
menentukan berapa jumlah bahan baku yang harus di produksi, sehingga
meminimasi biaya persediaan yang terdiri dari biaya set-up produksi dan
biaya penyimpanan (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 178). 
Model EPQ dasar mengasumsikan bahwa penambahan persediaan
terjadi secara bertahap. Untuk memenuhi sebesar persediaan EPQ akan
diproduksi pada waktu t dengan tingkat produksi sebesar P. Tingkat produksi
sebesar harus memenuhi tingkat permintaan sebesar P harus memenuhi
tingkat permintaan sebesar D, maka nilai P harus lebih besar dari D dengan
tingkat pertambahan persediaan sebesar P – D (R. C. Pratiwi, 2009, p. 153). 
Biaya total penyimpanan (TIC) = set-up cost + holding cost
Parameter yang dipakai dalam model ini yaitu:
D
= jumlah kebutuhan barang selama satu periode
= jumlah produksi yang dihasilkan per periode
k
= biaya set-up setiap siklus produksi
= holding cost per-satuan nilai persediaan per-satuan waktu
t
= waktu antara set-up ke set-up berikutnya
Berikut formula dari model EPQ:
Dimana waktu antara set-up ke set-up(waktu selama siklus
produksi)berikutnya yaitu:
Tingkat persediaan maksimum di mana tahap produksi berhenti:
Biaya minimum total penyimpanan (TIC) per periode:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter