![]() 8
Ukuran akurasi peramalan merupakan ukuran kesalahan peramalan mengenai
tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya
(Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 34). Ada beberapa pengukuran yang biasa
digunakan, yaitu:
1.
MAPE (Mean Absolute Percentage Error), yang menunjukan pada rata-
rata, dimana model ini menghasilkan perkiraan yang berbeda dari nilai
aktual dengan menghitung persentase
(Dumicic, Ceh Casni, & Gogala,
2008, p. 1730).
2.
MAD (Mean Absolute Deviation), yang mengukur besarnya rata-rata
kesalahan peramalan (Dumicic, Ceh Casni, & Gogala, 2008, p. 1730).
3.
(Mean Square Error), yang dapat dihitung dengan menjumlahkan
kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap periode dan membaginya
dengan jumlah periode peramalan (Nasution & Prasetyawan, 2008).
4.
MFE (Mean Forecast Error), yang digunakan sangat eektif untuk
mengetahui apakah suatu hasil peramalan selama periode tertentu terlalu
tinggi atau terlalu rendah (Nasution & Prasetyawan, 2008).
2.2
Master Production Schedule (MPS)
Master production schedule
(MPS) merupakan suatu pernyataan
produk akhir (termasuk parts
pengganti dan suku cadang) dari suatu
perusahaan industri manufaktur yang merencanakan
memproduksi output
berkaitan dengan kuantitas dan priode waktu (Gaspersz, 2012, p. 220).
MPS
ini berkaitan dengan pernyataan tentang produksi dan bukan pernyataan
tentang permintaan pasar. MPS juga membentuk jalinan komunikasi antara
divisi pemasaran dan divisi manufacturing agar dapat memberikan janji yang
akurat kepada konsumen terhadap pesanan.
Dari hasil penyusunan jadwal induk produksi, produk yang dipesan
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan konsumen atau
dapat dikatakan tidak
ditemukan keterlambatan penyelesaian order pada
lantai produksi.Dengan adanya MPS,
maka dapat dilakukan kegiatan
produksi secara terencana dan terkendali sehingga kepuasan pelanggan
tercapai karena terpenuhinya order terhadap produk tepat waktu dan tepat
jumlah (Rasbina, Sinulingga, & Siregar, 2013, p. 55).
|