9
Penjadwalan produksi induk membutuhkan lima input utama dalam
penyusunannya, yaitu:
1.
Data permintaan total
2.
Status inventori
3.
Rencana produksi
4.
Data perencanaan
5.
Informasi dari RCCP
(Gaspersz, 2012, pp. 222-223)
Dalam penyusunan MPS, berikut penjelasan singkat berkaitan dengan
informasi yang ada dalam MPS (Gaspersz, 2012, pp. 244-246):
-
Lead Time
Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau membeli suatu item.
-
On Hand
Posisi inventory awal yang secara fisik tersedia dalam stok (kuantitas dari
item yang ada dalam stok).
-
Lot Size
Kuantitas dari item yang biasanya dipesan dari pabrik atau pemasok
(kuantitas pesanan).
-
Safety Stock
Stok tambahan dari item yang direncanakan untuk berada dalam inventori
yang dijadikan
sebagai stok pengaman guna mencegah fluktuasi dalam
ramalan penjualan.
-
Demand Time Fence (DTF)
Periode mendatang dari MPS dimana dalam periode ini perubahan-
perubahan terhadap MPS tidak diizinkan.
-
Planning Time Fence (PTF)
Periode mendatang dari MPS dimana dalam periode ini perubahan-
perubahan terhadap MPS dievaluasi guna mencegah ketidaksesuaian
jadwal yang dapat menimbulkan kerugian dalam biaya.
-
Time Periods for Display
Banyaknya periode waktu yang ditampilkan dalam format MPS.
-
Sales Plan (Sales Forecast)
Rencana penjualan atau peramalan penjualan item yang dijadwalkan.
-
Actual Order
Pesanan-pesanan yang diterima dan bersifat pasti.
-
Projected Available Balance (PAB)
Proyeksi on hand inventori dari waktu ke waktu selama horizon
perencanaan MPS, yang menunjukan status inventori yang diproyeksikan
pada akhir dari setiap periode waktu horizon perencanaan MPS.
PAB (Prior to DTF) = Prior-period PAB or on hand balance + MPS
actual order
PAB (After DTF) = Prior-period PAB + MPS
greater value of sales
forecast or actual order
-
Available to Promise (ATP)
Informasi yang sangat berguna bagi departemen pemasaran untuk mampu
memberikan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan pelanggan.
|