Start Back Next End
  
16
disampaikan kepada pengirim pertama (yang saat itu berganti
peran menjadi
penerima kedua), jawaban pengirim pertama (penerima kedua) ini pada gilirannya
merupakan umpan balik bagi penerima pertama (pengirim kedua), begitu seterusnya.
C. Komunikasi Sebagai Transaksi
Konteks komunikasi ini adalah proses personal karena makna atau
pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Komunikasi sebagai
transaksi bersifat intersubjektif, yang dalam bahasa Rosengren disebut komunikasi
penuh manusia. Penafsiran anda atas perilaku verbal dan nonverbal orang lain yang
anda kemukakan kepadanya juga mengubah penafsiran orang lain tersebut atas pesan
pesan anda, dan pada gilirannya, mengubah penafsiran anda atas pesan – pesannya,
begitu seterusnya. Menggunakan pandangan inilan yang disebut komunikasi sebagai
transaksi, yang lebih sesuai untuk komunikasi tatap muka yang memungkinkan pesan
atau respon verbal dan nonverbal bisa diketahui secara langsung.
Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa
komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja atau
respon yang dapat diamati. Artinya, komunikasi terjadi apakah para pelakunya
menyengajanya atau tidak, dan bahkan menghasilkan respon yang tidak dapat
diamati. 
Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung
bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal ataupun
perilaku nonverbalnya. Pemahaman ini mirip dengan “definisi berorientasi
penerima” (receiver oriented definition) sepertiyang dikemukakan Burgoon, yang
menekankan variabel – variabel yang berbeda, yakni penerima dan makna pesan bagi
penerima, hanya saja penerima pesan itu juga berlangsung dua arah, bukan satu arah.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter