37
mengkategorikan minat yang akan bermanfaat
untuk tuntutan dalam menemukan
minat khusus seseorang. (Sarwono,2006:58)
Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang
lebih
tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang
merupakan titik
tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan
suatu kegiatan yang
diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada
diri komunikan, bagi
komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus
dilanjutkan dengan datangnya
keputusan (decission), yakni keputusan
untuk melakukan kegiatan (action)
sebagaimana diharapkan komunikator. (Sarwono, 2006:66)
Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan sebagai berikut :
a. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memberi pola pada perhatian
seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya.
b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau
objek itu
berharga atau berarti bagi individu.
c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menuntut tingkah
laku menuju
satu arah tertentu. (Sarwono, 2006:70)
Maka dapat disimpulkan bahwa minat menonton merupakan
suatu kemauan
atau keinginan seseorang untuk melihat program anak "Cerita Kita" di televisi
dikarenakan adanya hal-hal yang menarik perhatian.
2.2.3 Faktor Timbulnya Minat
Berdasarkan teori Acceptance Rejection yang dikemukakan Fryer,
bahwa
keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak
sukanya individu
terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada
gilirannya akan
mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek, subjek atau
|