Start Back Next End
  
35
Tabel 2.5 Skala Kepentingan dalam Input AHP
Intensitas
Kepentingan
Definisi
Penjelasan
1
Kedua elemen sama pentingnya
Kedua elemen memberikan kontribusi yang
sama terhadap tujuan
3
Elemen yang satu sedikit lebih
penting dari yang lainnya
Pengalaman dan pertimbangan sedikit
memihak pada sebuah elemen dibanding
elemen lainnya
5
Elemen yang satu esensial atau sangat
penting dibanding elemen yang
lainnya
Pengalaman pertimbangan secara kuat
mendukung satu elemen atas elemen yang
lainnya
7
Satu elemen jelas lebih penting dari
elemen yang lain
Satu elemen dengan kuat didukung dan
dominasinya telah terlihat dalam praktek
9
Satu elemen mutlak lebih penting dari
yang lainnya
Bukti yang mendukung bahwa suatu elemen
memiliki tingkat penegasan tertinggi atas
elemen lainnya sangat jelas dan dominan
2, 4, 6, 8
Nilai-nilai antara diantara dua
pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan jika diperlukan adanya
kompromi antara nilai-nilai diatas.
Kebalikan dari nilai diatas, jika aktivitas i mendapat satu angka tertentu (1-9), bila dibandingkan dengan
aktivitas j maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i.
c.
Synthesis of Priority, yaitu penentuan prioritas di setiap tingkatan elemen
mulai dari kriteria yang paling kecil yang disebut prioritas lokal. Untuk
mendapatkan prioritas global, maka perlu dilakukan sintesis antara
prioritas lokal.
d.
Logical Consistency, yaitu pengujian tingkat konsistensi pada input untuk
setiap kriteria agar menjadi relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal
ini dilakukan untuk menghindari data masukan yang tidak konsisten
sehingga dapat menyebabkan analisis menjadi kurang valid.
Selain prinsip-prinsip tersebut di atas, metode AHP ini memiliki landasan
aksiomatik berikut :
a.
Resiprocal Comparison, artinya
bahwa matriks
perbandingan
berpasangan yang terbentuk harus bersifat berkebalikan. Misalnya, jika A
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter