42
d.
Dengan AHP masalah keputusan didekomposisi menjadi beberapa
subsistem, sehingga ada sejumlah besar perbandingan berpasangan harus
diselesaikan. Pendekatan ini memiliki kelemahan bahwa jumlah
perbandingan berpasangan yang akan dibuat, dapat menjadi sangat besar
(n (n-1) / 2), dan dengan demikian akan menjadi pekerjaan
yang
memakan waktu (Macharis et al., 2004).
e.
Kelemahan lain yang penting dari metode AHP adalah keterbatasan
penggunaan skala 9 angka. Kadang-kadang, pembuat keputusan mungkin
kesulitan
untuk membedakan di antara skala. Juga, metode AHP tidak
dapat mencakup
fakta apabila alternatif A ternyata 25 kali lebih penting
daripada alternatif C (Murphy, 1993; Belton dan Gear, 1983; Belton,
1986). Dari diskusi tentang pembatasan skala ini, Hajkowicz et al. (2000)
memodifikasi prosedur dalam studi mereka dengan menggunakan skala 2
angka, karena kendala waktu dari
pengambil keputusan. Jadi para
pengambil keputusan hanya menunjukkan apakah kriteria yang satu lebih
atau kurang penting atau sama pentingnya daripada kriteria yang lainnya.
Dalam penelitian ini, AHP menjadi metode yang sangat efektif dalam
mengolah data penilaian di dalam penentuan prioritas dari setiap substansi
pelayanan yang ada di dalam SPM (standar pelayanan minimal) jalan tol
berdasarkan hasil pengumpulan data kuesioner. Analisis data tersebut akan
menghasilkan susunan prioritas (peringkat) untuk menentukan tindak lanjut
pengambil keputusan dalam pemenuhannya, sehingga setiap keputusan yang
diambil bersifat kalkulatif dan diharapkan dapat sesuai dengan penilaian
responden.
|