Start Back Next End
  
41
h.
Tawar-menawar, artinya AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas
relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih
alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.
i.
Penilaian dan konsesus, artinya AHP tidak memaksakan konsesus tetapi
mensintesiskan suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian
yang berbeda.
j.
Pengulangan proses, artinya AHP memungkinkan organisasi
memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki
pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan.
Di samping kelebihan-kelebihan tersebut, beberapa pengamat menyatakan
ada beberapa kelemahan dari metode AHP ini, di antaranya sebagai berikut :
a.
Banyak peneliti telah lama mengamati beberapa kasus di mana
penyimpangan peringkat dapat terjadi ketika AHP atau beberapa
variannya digunakan. Triantaphyllou (2001) membuktikan bahwa
pembalikan peringkat tidak mungkin terjadi apabila
menggunakan varian
perkalian AHP.
b.
Menurut Belton (1986) dan Gear
(1997),
masalah
utama dari
kebalikan
peringkat AHP adalah interpretasi terhadap bobot kriteria. Namun, AHP
dan beberapa variannya dianggap oleh banyak orang sebagai metode
MCDM (Multi Criteria Decision Making) yang paling dapat diandalkan.
c.
Metode AHP dapat dianggap sebagai metode agregasi lengkap dari jenis
aditif. Masalah
dari
agregasi tersebut adalah bahwa dapat terjadi
kompensasi antara skor yang baik pada beberapa kriteria dan skor buruk
pada kriteria lain. Informasi yang rinci dan seringkali penting dapat
hilang oleh agregasi tersebut.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter