9
2.1.2
Fungsi Komunikasi
Menurut Thomas M. Scheidel (dalam Mulyana, 2008: 4), fungsi komunikasi
adalah yang terutama adalah untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk
membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi
orang lain untuk merasa, berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
Menurut William I. Gorden (dalam Mulyana, 2008: 5-38), komunikasi
memiliki empat fungsi, yakni:
1)
Komunikasi sosial: Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri
(pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat
informasi yang diberikan orang lain kepada kita), aktualisasi diri (pernyataan
eksistensi diri untuk menunjukkan dirinya eksis), untuk kelangsungan hidup,
untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara
lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang
lain.
2)
Komunikasi ekspresif: Komunikasi menjadi instrument untuk menyampaikan
perasaan-perasaan (emosi) kita.
3)
Komunikasi ritual: fungsi ini erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif,
biasanya dilakukan secara kolektif. Mereka yang berkomunikasi dalam bentuk
komunikasi ritual menegaskan kembali komitmen dalam tradisi keluarga,
komunitas, suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama mereka.
4)
Komunikasi instrumental: fungsi komunikasi ini memiliki beberapa tujuan
umum, diantaranya menginformasikan (to inform), mengajar (to educate),
menghibur (to entertain) dan mengubah sikap (to persuade)
|