Start Back Next End
  
13
2.1.4. Perencanaan Strategi
Dalam penerapannya,
strategi memerlukan perencanaan oleh pimpinan puncak
organisasi sebagai penunjang organisasi di masa depan. Perencanaan
merupakan sebuah
analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan
sebuah rencana kegiatan
(Ward dan
Peppard, 2002:69).  Sedangkan menurut Litman
(2013:2) perencanaan mengacu
pada proses penelaahan memutuskan apa yang harus dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Secara praktis,
perencanaan dapat diartikan sebagai
pengembangan
pandangan masa depan yang mengarahkan
pengambilan keputusan saat ini
(McNurlin,
Sprague, dan Bui, 2009:133).
Perencanaan strategis
menolong untuk mengarahkan dan memprioritaskan berbagai
macam layanan bisnis dan aktivitas pembuatan produk dalam sebuah perusahaan
untuk
memastikan kegiatan-kegiatan dalam perusahaan
secara bersama-sama mengerakan
perusahaan
sesuai dengan arah strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategi.
Aktivitas dan kegiatan yang mengarah pada arah strategi perusahaan akan membawa
perusahaan untuk mencapai tujuan dan inisiatif strategisnya. Kegiatan-kegiatan yang tidak
memberikan nilai tambah dan tidak mengarahkan perusahaan sejalan dengan arah strategi
yang telah ditetapkan harus dieliminasi.
Ada tiga jenis perencanaan berdasarkan horizon waktunya, seperti yang dikemukakan
oleh McNurlin, Sprague, dan Bui (2009:133), yaitu: perencanaan strategis, perencanaan taktis,
dan perencanaan operasional. Perencanaan strategis memiliki horizon waktu mulai 3 sampai
dengan 5 tahun yang membahas mengenai perencaan strategis perusahaan atau business
process reengineering
(BPR).  Tanggung jawabnya berada di
bawah manajemen senior dan
CIO
(Chief Information Officer).  Perencanaan taktis
memiliki periode waktu antara 1
sampai dengan 2 tahun yang membahas mengenai alokasi sumber
daya atau pemilihan
proyek. Penanggung
jawab
perencanaan taktis
adalah manajer menengah. Sedangkan
perencanaan operasional
mencakup jangka waktu 6 bulan sampai dengan 1 tahun.
Perencanaan yang termasuk dapat tipe ini adalah manajemen proyek, waktu pertemuan/rapat,
dan target anggaran. Menurut Bechor, Neumann, Zviran, dan Glezer (2010:18), perencanaan
terjadi di berbagai tingkatan, keputusan tersebut dibuat oleh individu dan kelompok.
Perencanaan yang baik membutuhkan metode proses
yang jelas mendefinisikan langkah-
langkah yang mengarah pada solusi yang optimal. Proses ini harus mencerminkan prinsip-
prinsip berikut:
1.
Komprehensif - semua pilihan penting dan dampak yang dipertimbangkan.
2.
Efisien - proses tidak perlu membuang-buang waktu atau uang.
3.
Inclusive - orang yang terkena rencana memiliki kesempatan untuk terlibat.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter