Ritual Tetesan
Tetesan merupakan suatu upacara sunatan bagi anak
perempuan yang diselenggarakan untuk menandai bahwa anak
sudah menginjak dewasa, ditandai dengan kematangan fisik.
Dalam ilmu psikologi dinamakan puber pertama. Kematangan
fisik bagi anak perempuan ditandai dengan datangnya
menstruasi. Upacara bagi anak perempuan yang telah puber
sering disebut dengan tetesan. Apabila anak perempuan akan
memasuki usia kematangan maka segera dilakukan upacara
tetesan. Upacara ini dilakukan pada waktu anak berumur satu
windu atau 8 tahun.
3.
Fase Pernikahan
a.
Ritual Siraman
Siraman adalah upacara memandikan calon mempelai
dikediaman masing-masing, dengan harapan untuk
membersihkan noda dosa dan sifat kurang baik, agar ketika
memasuki perkawinan calon pengantin dalam keadaan suci
lahir dan batin. Berasal dari kata siram yang artinya mandi.
Prosesi siraman biasanya dilaksanakan sehari sebelum upacara
ijab pernikahan, pada pagi hari sekitar pukul 10.00 atau sekitar
pukul 15.00, karena setelah acara siraman dapat dilanjutkan
dengan prosesi midodareni.
b.
Ritual Meratus Rambut dan Ngerik
Berasal dari kata kerik yang
berarti menghilangkan
rambut- rambut halus yang tumbuh disekitar dahi dan tengkuk
agar tampak bersih dan wajah tampak bercahaya. Selain itu,
upacara ini memiliki makna simbolis untuk membuang hal
hal buruk yang pernah menimpa mempelai.
Perlengkapan
upacara ngerik berupa tempat dupa, ratus, pisau cukur,
cermin, handuk, mangkuk berisi air dan sisir.
|