Start Back Next End
  
c.
Ritual Midodareni
Midodareni merupakan upacara yang cukup sakral, karena
dimaksudkan untuk mengharap berkah dan karunia dari tuhan
agar memberikan kesalamatan kepada pemangku hajat pada
pelaksanaan pernikahan. Selain itu prosesi midodareni yang
berasal dari kata bidadari, juga mengharapkan turunnya
wahyu, atau aura kecantikan bidadari untuk calon pengantin
wanita. Persitiwa malam midadareni
juga dimaksudkan
sebagai malam tirakatan, yang terkesan hening karena tidak
ada gamelan maupun alat musik lainnya yang biasa digunakan
pada upacara lainnya.
d.
Tata Rias Pengantin Paes Ageng
Tata rambut pengantin Yogya paes ageng disebut sanggul
bokor mengkurep. Sanggul ditutup dengan rajutan melati
kawungan. Pada bagian belakang bawah sanggul disematkan
untaian melati yang disebut dengan gajah ngoling. Diatas
sanggul dipasangkan perhiasan kembang goyang. Bagian dahi
wajah menggunakan riasan berbentuk lengkungan warna
hitam dengan dibingkai oleh prada warna keemasan yang
disebut dengan paes.
4.
Fase Kehamilan
Ritual Tingkeban
Upacara Tingkeban adalah salah satu tradisi masyarakat
Yogyakarta, upacara ini disebut juga mitoni berasal dari kata pitu
yang arti nya tujuh, upacara ini dilaksanakan pada usia kehamilan
tujuh bulan dan pada kehamilan pertama kali.Upacara ini
bermakna bahwa pendidikan bukan saja setelah dewasa akan
tetapi semenjak benih tertanam di dalam rahim ibu. Dalam
upacara ini sang ibu yang sedang hamil di mandikan dengan air
kembang setaman dan di sertai doa yang bertujuan untuk
memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar selalu diberikan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter