Start Back Next End
  
4
anak berumur satu windu atau 8 tahun. Tujuan dari upacara ini adalah
memberikan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memasuki tahapan baru
didalam siklup kehidupan yang memasuki kehidupan usia kematangan
sekaligus meminta perlindungan kepada Tuhan agar dalam kehidupan nanti
pada saat remaja, anak tersebut dapat selamat tanpa ada halangan melintang,
dan tumbuh sebagai sesorang yang cantik, dan lembut. Kain batik yang
dipakai mengandung motif yang berbentuk kecil –kecil yang melambangkan
sifat muda, sifat yang baru dan segar pada harapan untuk hidup sukses di
masa nanti. Motif yang dipakai adalah :
Parang Pamor dan Parang
Kusumo.
2.2.1.1.3 Upacara Pernikahan
Sebelum upacara pernikan, biasanya masyarakat Jawa mengadakan
upacara permohonan pernikahan yang diprakarsai oleh keluarga sang
pengantin laki – laki. Motif batik yang digunakan mengandung motif seperti :
Parang ( melambangkan pikiran dan perasaan yang tajam), Motif
Semen Latar Putih dan Motif Ceplok ( melambangkan perbuatan dan
sikap yang baik).
Kemudian untuk upacara permohonan untuk menikah diikuti oleh
upacara pinengsetan, yang
berasal dari kata singset yang berarti ikat,
peningsetan yang berarti pengikat. yaitu sebuah upacara dimana kedua insan
akan dipertemukan dan diikat sebagai suami dan istri. Upacara ini pengantin
laki –
laki memakai kain batik dengan motif  : Satria Manah
(
melambangkan seorang ksatrya yang mengarahkan panah asmaranya )
sedangkan pengantin perempuan memakai kain batik Semen rante (
semen = Pucuk yang bersemi dan rante adalah rantai yaitu ikatan
pernikahan ).
2.2.1.1.4 Upacara Kematian
Pada saat seorang meninggal, maka kain batik yang dipakai “lurup”
yang artinya sebagai penutup jenazah. Motif batik yang dipakai adalah Motif
Kawung ( melambangkan harapan supaya yang meninggal akan tenang
di alam sana ) dan Motif Slobok ( mendoakan tuntunan yang aman dan
baik ke dunia yang fana ini ).
2.2.1.1.5 Upacara Ruwatan
Upacara Ruwatan adalah salah satu upacara tradisional agar seseorang
atau seseorang anak terbebaskan dari segala macam kesialan hidup, nasib
buruk agar dapat hidup selamat sejahtera dan bahagia. Dan juga berarti
membebaskan dari dosa atau kesalahan, memberikan jalan menuju
kebahagiaan dan keberuntungan. Seseorang yang akan diruwat dari dosa dan
kesalahan adalah Seorang anak tunggal ( laki –
laki atau perempuan )
dianggap sebagai keadaan yang kurang menguntungkan yang dapat
membawa sang anak ke kehidupan kurang baik. 
Selama upacara ini berlangsung sang anak dimandikan dan digunting
sepotong rambutnya yang kemudian dibuang ke Lautan Hindia yang
dianggap sebagai membuang sial atau sifat yang negatif. Upacara ini diiringi
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter