Start Back Next End
  
10
2.2.
Tenun Bali
Seniman di Bali sangat mengagumi seni bergaya realisme sehingga setiap
pengerjaan seni dilakukan secara detail, begitu juga pada kain. Kain Bali
memiliki keanekaragaman jenis dan motif. Umumnya, kain Bali dominan
motif sulur yang indah dan sangat detail di setiap ukirannya. 
Masing-masing daerah di Bali memiliki ciri khas kainnya sendiri. Namun,
kain yang paling dikenal oleh pasar domestik maupun mancanegara adalah
kain tenun jenis endek dan songket. Kain endek dan songket kini mulai
digunakan tak hanya di saat ritus keagamaan tetapi juga di saat acara-acara
tertentu, seperti pernikahan. Bahkan, para desainer lokal hingga mancanegara,
seperti Gucci, menggebrak dunia fashion dengan busana yang menggunakan
tenun Bali sebagai tekstil utamanya.
2.3.
Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali
Masyarakat Tenganan Pegringsingan percaya bahwa Dewa Indra adalah dewa
yang telah memberikan kehidupan bagi masyarakat, sebagaimana yang
disebutkan dalam legenda asal-usul desa di ujung timur Pulau Bali ini.
Secara geografis, Desa Adat Tenganan Pegringsingan berada di lembah
perbukitan yang mengelilinginya. Desa Tenganan memiliki empat buah pintu
yang terletak di utara, timur, barat, dan selatan. Pintu-pintu ini dikisahkan
sebagai pintu benteng (desa) yang dijaga oleh kalajengking.
Desa Tenganan Pegringsingan memiliki aturan yang mengatur segala aspek
kehidupan mereka. Semua telah tertata dalam aturan yang bernama awig-
awig
(undang-undang adat). Desa yang merupakan salah satu dari Bali Aga
(Bali Asli) ini mempertahankan nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh nenek
moyang mereka sehingga menjadikan desa dan masyarakat berbeda, unik,
dan menarik dari berbagai sisi aspek kehidupan.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter