![]() 7
anak diberi rangsangan sensorik secara langsung. Misalnya, meraba benda,
mendengar suara, berinteraksi dengan orang, dan sebagainya. Jika anak usia di
bawah 5 tahun menggunakan gadget secara berkelanjutan, apalagi tidak didampingi
orang
tua, akibatnya anak hanya fokus ke gadget
dan kurang berinteraksi dengan
dunia sekitar.
Yang berikutnya, otak bagian depan adalah bagian yang berfungsi
memberi perintah dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Di bagian otak
belakang, ada yang namanya penggerak. Di bagian ini, terdapat hormon endorfin
yang mengatur pusat kesenangan dan kenyamanan. Pada saat bermain gadget, anak
akan merasakan kesenangan, sehingga memicu meningkatnya hormon endorfin. Nah,
kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan
kontinyu, jelas Jovita. Akibatnya, ke depannya, anak akan mencari kesenangan
dengan jalan bermain gadget, karena memang sudah terpola sejak awal
perkembangannya.
Gambar 2.1 Anak balita yang bermain gadget
Dari aspek interaksi sosial, perkembangan anak-anak usia di bawah 5
tahun sebaiknya memang lebih ke arah sensor-motorik. Yaitu, anak harus bebas
bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan kasar-halus. Memang
di gadget
juga
ada pengenalan warna atau games di mana orang melompat. Namun, kemampuan
anak untuk berinteraksi secara langsung dengan objek nyata di dunia luar tidak
diperoleh anak. Tentu beda fungsi melompat dengan memencet tombol dengan anak
sendiri yang melompat, kan? papar Jovita.
|