8
skill process, lets play science, science
film, sanggar kerja, kegiatan tematik,
science camp, science party, science fair, stargazing, peragaan iptek keliling,
dll. Kegiatan dapat dilakukan pula di pusat keramaian, mall, pameran, sekolah,
dan daerah.
Pendidik mempunyai tanggung jawab luhur dalam mentransformasikan iptek
kepada siswa, maka peningkatan kompetensi pengetahuan dan profesionalisme
perlu diasah terus-menerus. Untuk itu PP-IPTEK menyelenggarakan program
pengkayaan iptek khusus bagi guru MIPA dalam bentuk workshop dan seminar.
PP-IPTEK juga menyelenggarakan dan menjadi fasilitator berbagai kompetisi
bagi generasi muda, serta merupakan arena pentas kreativitas. Hal ini perlu
digaris-bawahi mengingat karakter generasi muda yang selalu ingin tahu dan
perlu ditantang kreativitas dan kemampuannya, agar dapat lebih
mengembangkan diri seoptimal mungkin. Karena PP-IPTEK merupakan ajang
kreativitas, maka kompetisi yang diselenggarakan bernuansa unik, istimewa,
lain dari kompetisi umumnya. Unsur seni merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari iptek, untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan.
2.6.
Digital Natives
Mac Prensky dalam tulisan ilmiahnya yang berjudul Digital Natives, Digital
Immigrants membagi umat manusia menjadi 2, yakni generasi digital immigrant
dan digital native. Digital native
adalah kelompok yang saat mulai belajar menulis
sudah mengenal internet atau yang saat ini berada di bawah 24 tahun. Sedangkan
digital immigrant adalah yang mengenal dunia internet setelah mereka dewasa.
Karena generasi digital natives ini lahir di era perkembangan internet dan
teknologi komunikasi, anak-anak ini memiliki tingkat adaptasi yang sangat tinggi
dengan teknologi.
Adapun ciri-ciri dari generasi digital natives adalah:
-
Generasi ini sangat peduli pada identitas diri mereka masing-masing. Mereka
peduli pada keadaan diri mereka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya akun
probadi yang dimiliki oleh mereka, misalnya akun pada facebook, twitter,
|