Start Back Next End
  
9
youtube dan instagram. Rasa narsis di dalam diri mereka dapat dipuaskan
melalui media yang membuat mereka menjadi eksis.
-
Kedua adalah tentang privasi. Generasi digital natives cenderung lebih
terbuka, blak-blakan dan open minded.
-
Ketiga, kontrol dan kebebasan. Generasi digital native
gila kebebasan.
Mereka tidak suka diatur dan dikekang. Mereka ingin memegang kontrol, dan
internet menawarkan hal itu. Jika mereka tidak suka suatu website, mereka
bisa menutupnya saat itu juga. 
-
Keempat, adalah mengenai proses belajar yang sangat berbeda dengan
generasi digital immigrant. Generasi digital native merasa bosan jika disuruh
untuk membaca ensiklopedia, tapi mereka tetap tahu banyak hal. Hal ini bisa
jadi merupakan salah satu dampak yang didapatkan karena mereka begitu
akrab dengan Google atau search engine lainnya. Kemampuan belajar
mereka jauh lebih cepat karena segala informasi ada di ujung jari mereka.
Hasil kuesioner yang dibagikan kepada 240 anak SD di Jakarta menyatakan
bahwa 96% dari mereka sudah terbiasa menggunakan gadget. Setidaknya 40% dari
mereka menggunakan gadget lebih dari 5 kali dalam seminggu.
Gadget yang paling banyak dikonsumsi oleh anak adalah tablet dan komputer.
Mereka menggunakannya untuk browsing dan membuka social media, bermain
game, membaca, mencari bahan untuk mengerjakan tugas dan mendengarkan lagu.
Mereka inilah, yang berusia 9-12 tahun, termasuk pada generasi digital natives.
Mereka tidak canggung terhadap penggunaan gadget, bahkan banyak ang mengakui
bahwa adaptasi mereka terhadap gadget sungguh tinggi.
2.7.
Anak-anak dan Komputer
Bukan suatu hal yang asing apabila kita melihat anak begitu mahir
mengoperasikan komputer dan internet. Bahkan tidak butuh waktu yang terlalu lama
bagi mereka mempelajari cara mengoperasikan komputer dan mengkonsumsi
internet. Hanya dalam beberapa kali pelajaran, mereka dapat mengoperasikan banyak
program.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter