![]() muram yang terbangun dalam ekspresi keseluruhan.
Namun dibalik kemuraman itu, vitalitas hidup yang kuat tetap dapat
dibaca lewat goresan-goresan yang menggambarkan gerak sebagian figur
lain. Pilihan sosok sebagai objek-objek dalam lukisan tidak lepas dari
empatinya pada kehidupan masyarakat bawah. Affandi adalah penghayat
yang mudah terharu, sekaligus petualang hidup yang penuh vitalitas. Objek-
objek rongsok dan jelata selalu menggugah empatinya
(
http://senibudaya12.blogspot.com, Seniman Affandi dan Karyanya, Suro Suro,2012).
2.7
Seni Lukis
Seni lukis merupakan karya seni rupa
berwujud dua dimensi yang
dalam penciptaannya mengolah unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna,
gelap-terang, dan lain-lain melalui pertimbangan estetik. Pada karya seni rupa
purbakala, objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora, dan
fauna. Berikut aliran - aliran dalam seni lukis :
1. Aliran Neo-Klasik
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk
mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas
tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan
pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat
Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta
bersifat klasik.
2. Aliran Romantisme
Aliran Romantisme
merupakan pemberontakan terhadap aliran
Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali
pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran
tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. Hal yang berurusan
dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo-
Klasik)
kecantikan dan keindahan
selalu terpancar dari lukisan
romantisme.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi,
mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia.
|