Start Back Next End
  
Amerika Serikat dan Australia “merestui” tindakan Indonesia karena takut Timor Timur menjadi
kubu komunisme terutama karena kekuatan utama perang saudara Timor Timur. Namun PBB
tidak menyetujui tindakan Indonesia. Setelah pemungutan suara yang diadakan tahun 1999 di
bawah perjanjian yang ditaja oleh PBB antara Indonesia dan Portugis, kebanyakan penduduk
Timor-Timur tidak setuju dengan autonomi yang ditawarkan oleh Indonesia. Timor-Timur
menyatakan kemerdekaannya pada tahun 2002 dengan sokongan luar biasa daripada PBB.
2.2.7 Sejarah Lepasnya Kepulauan Timor Timur Dari Indonesia
Kasus Timor Timur merupakan kisah sedih tentang lepasnya sebuah daerah yang sudah banyak
mengorbankan nyawa, biaya, dan perhatian di Indonesia beberapa tahun silam.
Dahulu sebelum bergabung dengan Indonesia di Timor Timur lahir lima partai, yaitu;
partai UDT yang menginginkan Timor Timur bergabung dengan portugal, partai ASDT yang
berganti nama menjadi FRETILIN menginginkan Timor Timur menjadi Negara merdeka, serta
tiga partai lain yang menginginkan Timor Timur bergabung dengan Indonesia yaitu: AITI yang
berubah nama menjadi APODETI, KOTA, dan Partido Trabalhista/Partai Buruh.
    Kemudian pada 11 September 1975 tiba-tiba UDT mendeklarasikan keinginannya untuk
bergabung dengan Indonesia. Dan pada 28 November 1975 atas cetusan FRETILIN, Timor
Timur pun merdeka dengan nama Republik Demokratik Timor Timur. Deklarasi tersebut tidak
diterima partai lain yang Pro-integrasi, sehingga kelompok Pro-integrasi mendeklarasikan
integrasi dengan Indonesia pada 30 November 1975 dan meminta dukungan agar Indonesia
ambil alih Timor Timur dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan marxis-Komunis.
    Saat Indonesia mendarat di Timor Timur pada 7 Desember 1975, FRETILIN dan ribuan
rakyatnya mengungsi ke pegunungan untuk melawan Indonesia. Pada akhirnya penduduk banyak
yang meninggal karena pemboman dari udara oleh Indonesia, kelaparan, penyakit, dan bahkan
ada yang karena dibunuh sesama FRETILIN di hutan.
    Perbedaan sikap politik antara partai-partai yang ada menimbulkan perang saudara dan
Indonesia terus mengikuti kondisi atas peristiwa tersebut. Adapun tanggapan Indonesia terhadap
permintaan kelompok Pro-integrasi yaitu menerima Timor Timur sebagai bagian dari
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter