![]() 42
Rendra juga memperkenalkan puisinya melalui Sport hall di Istora dan
Bandung, lalu di Semarang ada GOR (Gelanggang Olah Raga), di Tegal
dan sudah pasti Jogja.
Dengan menggunakan bahasa puisi yang indah tetapi mudah dimengerti,
ia ingin puisinya berguna untuk masyarakat luas.
Saat Rendra mulai membangun Bengkel Teater, Rendra memastikan
bahwa murid-muridnya dapat berkembang sesuai dengan jati dirinya.
Justru Rendra tidak menginginkan muridnya menjadi jiplakkan dirinya.
Karena Rendra tahu bahwa Tuhan sudah menyediakan bakat setiap orang
secara adil sehingga Rendra membantu dengan cara menyadarkan
muridnya bakat apa saja yang muridnya miliki.
Kata-kata Rendra yang paling berkesan:
Salah satunya adalah puisi yang menggambarkan dirinya saat dipenjara.
Sajak Paman Doblang. Salah satu sajaknya menyatakan: "Kesadaran
adalah matahari. Kesabaran adalah bumi. Keberanian menjadi
cakerawala. Dan perjuangan adalah perlaksanaan kata-kata."
Hadir dan mengalir
Kemarin dan esok adalah hari ini. Bencana dan keberuntungan sama
saja. Langit di luar, langit di badan, bersatu dalam jiwa.
Ketertarikan generasi muda terhadap sastra:
Secara garis besar generasi muda sekarang kurang tertarik dengan dunia
sastra.
Sebagian besar menganggap kalau sastra itu sesuatu yang rumit. Pada
kenyataannya, tidak semua sastra serumit yang dibayangkan mereka.
Dalam mengajar, ketertarikan anak terhadap sastra cenderung berasal
dari siswi jurusan IPA dibanding jurusan Bahasa sendiri.
|