Start Back Next End
  
8
di Leiden. TVRI sebagai satu-satunya sumber untuk propaganda terutama setelah orde
baru berdiri. Pada periode 1970-1980 an ada PUSKAT (Pusat Studi Katholik),
Pertamina dan lembaga atau kelompok yang membuat tapi hanya sebagai advokasi atas
isu-isu tertentu, kemunculannya pun tidak terlalu jauh dari frame yang sama. Itu terjadi
sampai tahun 1990-an. Setelah itu muncul produksi dokumenter terutama untuk televisi
yang konteksnya jurnalistik. 
Namun Dokumenter yang dihasilkan oleh televisi memiliki kecenderungan
jurnalistik yang kuat. Pada masa reformasi, kebebasan informasi terbuka lebar
mendorong munculnya dokumenter dokumenter yang bersifat kolektif dan bermunculan
komunitas komunitas film. Walaupun dokumenter berasal dari konstruksi sosial yang
faktual, namun seharusnya dokumenter membangun kenyataan pada ruang ruang yang
berbeda. Tahun 1970-an pernah ada yang menulis bahwa dokumenter kita terjebak pada
ortodoksi, sesuatu yang tidak bisa berubah. Salah satunya adalah karena keterbatasan
dalam ber-eksperimen menggunakan bahasa audio visual. 
Menurut salah seorang sutradara film dokumenter Indonesia, Hafiz Rancajale
(2011), dalam seminar Festival Film Dokumenter menyatakan bahwa, “Perumuskan apa
itu dokumenter jaman sekarang masih terjebak dalam mengemas informasi saja
layaknya pemberitaan di media massa. Dokumenter indonesia semakin jauh dari
sejarahnya sendiri, yaitu sinema dan berhenti sebagai produk jurnalistik. Film
dokumenter merekam kenyataan dengan objektif dan ditampilkan dengan interpretasi
pembuatnya dan membangun kenyataan baru. Itulah sinema. Film dokumenter di
Indonesia menjadi semakin lemah dikarenakan pemahaman mengenai bahasa sinema,
berhenti pada jurnalistik saja, ini termaklumi karena terbatasnya sarana serta
infrastruktur yang kurang untuk menjadi pusat edukasi.” Sehingga pada akhirnya
dokumenter berkembang menjadi imaji fakta-fakta mengenai sebuah peristiwa. Sumber:
2.2.2 Biografi
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996), “Biografi adalah sebuah penjelasan rinci
tentang hidup seseorang.”
Biografi memerlukan tidak hanya fakta-fakta dasar seperti
pendidikan, pekerjaan, karya seseorang, namun biografi juga menggambarkan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter