Start Back Next End
  
6
tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak
sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.
Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan
cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk
kedunia perfilman. Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang
membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam
pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim. Tapi
karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk
para pemainnya.
2.3 Sejarah Film Pendek
Istilah film pendek mulai populer sejak tahun 50-an, sedangkan alur
perkembangan film pendek dimulai
dari Jerman dan Perancis.
Para penggagas
film pendek itu ialah Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry
di Perancis. Kemudian muncul Oberhausen Kurzfilmtage yang sekarang
menjadi festival film pendek tertua di dunia, tepatnya di kota Oberhausen
sendiri. Tidak menunggu waktu yang lama Paris pun menjadi saingan dengan
kemunculan Festival du Court Metrage de Clermont-Ferrand yang diadakan tiap
tahun. Festival-festival film pendek di Eropa menjadi ajang eksibisi utama yang
sarat pengunjung, apalagi didukung dengan munculnya cinema house bervolume
kecil. Masyarakat
pun dapat menyaksikan pemutaran film-film pendek ini di
harmpir setiap sudut kota di Eropa.
Film pendek Indonesia mulai muncul di kalangan pembuat film
Indonesia sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para film-
enthusiasts di era tahun 70-an bisa dikatakan cukup baik dalam membangun
atmosfer positif bagi perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan, Dewan
Kesenian Jakarta mengadakan Festival Film Mini setiap tahunnya semenjak
tahun 1974, dimana format film yang diterima hanyalah seluloid 8mm. Tapi,
sangat disayangkan di tahun 1981 Festival Film Mini berhenti karena
kekurangan dana.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter