operasinya dan mengaitkan atau menyeimbangkan secara bersamaan berbagai tolak ukur untuk
mengawasi baik kinerja jangka pendek maupun jangka panjang. Balanced Scorecard sangat
dibutuhkan dalam dunia bisnis sebagai sistem pengukuran kinerja yang mempunyai dampak
terhadap perilaku manusia didalam maupun diluar organisasi. Balanced Scorecard tetap
mempertahankan ukuran keuangan sebagai suatu rangkaian penting kinerja manajerial dan bisnis.
Balanced Scorecard member para eksekutif kerangka kerja yang kompherensif menerjemahkan
visi dan strategi perusahaan kedalam seperangkat ukuran kinerja. Balanced Scorecard juga
digunakan sebagai suatu sistem manajemen untuk mereflesikan berbagai aspek penting dalam
bisnis berdasarkan visi dan strategi perusahaan. Balanced Scorecard dibagi menjadi empat
perspektif, yaitu:
1.
Perspektif Keuangan
Balanced Scorecard menggunakan tolak ukur kinerja keuangan, seperti laba bersih dan
ROI (Return On Investment), karena tolak ukur tersebut secara umum digunakan dalam
organisasi yang mencari laba. Tolak ukur keuangan memberikan bahasa umum untuk
menganalisis dan membandingkan perusahaan. Orang-orang yang menyediakan dana
untuk perusahaan seperti lembaga keuangan dan pemegang saham sangat mengandalkan
tolak ukur kinerja keuangan dalam memutuskan apakah meminjamkan atau
menginvestasikan dana. Tolak ukur keuangan yang didesain dengan baik dapat
memberikan pandangan agregat keberhasilan suatu organisasi. Tolak ukur keuangan
adalah penting, akan tetapi tidak cukup mengarahkan kinerja dalam menciptakan nilai
(value). Tolak ukur non keuangan juga tidak memadai untuk menyatakan angka paling
bawah (bottom line). Balanced Scorecard mencari suatu keseimbangan dari tolok
ukur
kinerja yang multiple baik keuangan maupun
non keuangan untuk mengarahkan kinerja
organisasional terhadap keberhasilan.
2.
Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan berfokus pada bagaimana organisasi memperhatikan pelanggannya
agar berhasil. Mengetahui pelanggan dan harapan mereka tidaklah cukup. Suatu
organisasi juga harus memberikan insentif kepada manajer dan karyawan yang dapat
memenuhi harapan pelanggan. Perusahaan antara lain menggunakan tolak ukur kinerja
berikut, pada waktu mempertimbangkan perspektif pelanggan, yaitu :
i.
Kepuasaan pelanggan (customer satisfaction). Tolak ukur kepuasan pelanggan
menunjukkan apakah perusahaan memenuhi harapan
pelanggan atau bahkan
menyenangkannya.
|