Start Back Next End
  
16
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1
Teori Prinsip Dasar Film Animasi 
Prinsip-prinsip animasi ini digunakan para animator sebagai pegangan
untuk mengeksploitasi imajinasi mereka sehingga bisa secara baik diterima
oleh masyarakat yang menontonnya. Prinsip Film animasi ini merupakan
aturan dasar yang memungkinkan karakter yang diciptakannya dapat
bergerak dan hidup wajar, dalam arti dapat diterima oleh akal manusia,
meskipun karakter tokoh ciptaan merupakan hasil imajinasi yang tidak
mungkin dapat diterima secara rasio. 
Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana
seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus
dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang ‘hidup’. Ke-12 prinsip ini
meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus
teknis pembuatan sebuah animasi (Ardiansyah).
1.
Solid Drawing
Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang
signifikan dalam menentukan baik proses maupun hasil sebuah
animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki
kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan,
pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian
observasi dan pengamatan, dimana dalam
observasi itu salah satu
yang harus dilakukan adalah: menggambar.
2.
Pose to pose
Pose to pose
atau penentuan posisi gambar key animation
dan
inbetween
adalah cara menentukan posisi gerak karakter dari posisi
awal gerak, posisi gerak selanjutnya hingga pada posisi akhir gerak.
Penentuan posisi-posisi gerak disebut sebagai key animation.
Penentuan key animation ini dimaksudkan untuk menentukan gerak
dan arah gerak yang tepat dan baik, sesuai dengan sketsa cerita yang
direncanakan, sehingga dapat diketahui kurang lebih jumlah gambar
animasi yang dibutuhkan dan terkendali, baik kualitas gambar maupun
efisiensi waktu kerja yang dibutuhkan.
3.
Timing and Spacing
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter