8
motifnya. Telah marak terjadi prostitusi di negeri yang dikenal ramah dan
beradab ini, yang sangat mengiris hati yakni dilakukan oleh remaja. Hal ini
tersurat dalam kasus tertangkapanya seorang remaja berinisial MS
berumur 19 tahun yang melakukan perdagangan perempuan (trafficking) pada
22 Februari 2012 lalu. Selain itu, free sex
(seks bebas) telah menjadi
fenomena baru di negeri yang memegang prinsip kemanusiaan yang adil dan
beradab ini. Free sex
bukan lagi sesuatu yang tabu, bahkan telah menjadi
alternatif pesta remaja dalam merayakan hari bahagia. Sebut saja perayaan
ulang tahun atau hari kelulusan ujian nasional.
Tawuran antar pelajar kerap terjadi. Tidak hanya di kota-kota besar,
namun juga tengah merambah ke daerah-daerah. Hal ini diperparah dengan
tanggapan dari para pendidik maupun warga masyarakat dengan mengatakan
bahwa tawuran itu sudah menjadi tradisi. Memang tidak bisa disalahkan,
istilah tersebut muncul akibat sering terjadinya tawuran antar pelajar yang
dianggap sebagai tonggak masa depan itu.
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007)
menunjukkan jumlah remaja di Indonesia mencapai 30% dari jumlah
penduduk, jadi sekitar 1,2 juta jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi
asset
bangsa jika remaja dapat menunjukkan potensi diri yang positif namun
sebaliknya akan menjadi petaka jika remaja tersebut menunjukkan perilaku
yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.
Kondisi remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
1.
Pernikahan usia remaja
2.
Sex pra nikah dan Kehamilan tidak dinginkan
3.
Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja
4.
MMR 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan meninggal)
karena komplikasi kehamilan dan persalinan
5.
HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena
gunung es), 70% remaja
6.
Miras dan Narkoba.
Adapun Hasil Penelitian BNN bekerja sama dengan UI menunjukkan :
|