![]() 8
kepentingan proses produksi maupun untuk dijual kembali. Tujuan pembelian
menurut Render (2001: 414) adalah:
Membantu identifikasi produk dan jasa yang dapat diperoleh
secara eksternal. Analisis dan Perancangan.
Mengembangkan, mengevaluasi dan menentukan pemasok,
harga dan pengiriman yang terbaik bagi barang dan jasa
tersebut.(Saputra, 2010)
Menurut McLeod (2004, p.248), sistem pembelian terjadi dipicu dari
adanya transaksi penjualan yang terjadi secara operasional pada perusahaan
sehingga mengakibatkan pengurangan stok barang yang ada pada perusahaan
dan sebelum persediaan stok tersebut habis atau mencapai batas minimum
persediaan maka bagian pembelian harus menyetok kembali persediaannya.
Bagian pembelian memiliki tanggung jawab memilih pemasok yang
akan bekerja sama dalam pengisian kembali persedian dan merundingkan
pengaturannya seperti harga dan tanggal pengiriman. Setelah memutuskan
pemasok, bagian pembelian akan membuat data pembelian yang di berikan
kepada pihak pemasok untuk dipenuhi dan barang pesanan pembelian stok
kemudian akan diterima perusahaan. (Alianto, 2011)
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa proses
pembelian adalah proses pengadaan barang atau jasa dalam perusahaan
yang
disebabkan karena adanya kebutuhan untuk memenuhi stok barang dalam
perusahaan, baik untuk dijual kembali maupun digunakan sendiri oleh internal
perusahaan.
2.1.2 Enterprise Resource Planning (ERP)
Mengacu pada pendapat Mehrjerdi (2010, p.308), Enterprise
Resource
Planning (ERP) Sistem
merupakan sebuah tools
yang merupakan penerapan dari
teknologi informasi sehingga dapat membantu pihak manajemen agar memiliki
data yang memadai untuk keperluan analisa. ERP menggali informasi lintas
fungsional di dalam perusahaan.
ERP
merupakan generasi pertama dari enterprise system
yang memiliki
tujuan untuk mengintegrasikan secara lintas dan komprehensif dalam mendukung
segala fungsi utama organisasi. (Montiwalla & Thompson, 2009, p. 7).
|