bilangan bulat. Tujuan dari formulasi program linier adalah meminimasi ongkos total
yang berbentuk linier terhadap kendala kendala linier.
b) Model transportasi
Untuk kepentingan yang lebih efisien, bigel
mengusulkan model perencanaan
produksi agregat
dengan menggunakan teknik transport shipment
problem (TSP).
Model ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan tabel transportasi. Untuk
memudahkan proses perencanaan agregat, metode
ini dibantu dengan supply
demand, dimana baris menandakan alternatif kapasitas yang ada dan
kolom
menunjukkan demand yang harus dipenuhi.
Pada setiap cell, terdapat biaya untuk
masing masing alternatif kapasitas.
Menurut Harjanto (2008,p199) Beberapa metode yang dikenal dalam
perencanaan agregat antara lain: pendekatan intuitif, manajemen menggunakan
rencana yang sama dari tahun ke tahun.
2.3.9
Biaya Perencanaan Agregat
Menurut Sukendar, Kristomi (2008,C-109) Sebagian besar metode
perencanana agregat
menentukan suatu rencana yang minimasi biaya. Jika
permintaan diketahui, maka biaya-biaya berikut harus dipertimbangkan:
1. Hiring cost (ongkos penambahan tenaga kerja)
Penambahan tenaga kerja
menimbulkan ongkos - ongkos untuk iklan, proses seleksi, dan training.
Ongkos training merupakan ongkos yang besar
apabila tenaga kerja yang
direkrut
adalah tenaga kerja baru yang belum berpengalaman.
2. firing cost (ongkos pemberhentian tenaga keja)
Pemberhentian tenaga kerja biasanya terjadi karena
semakin rendahnya permintaan
akan produk yang dihasilkan, sehingga tingkat produksi akan
menurun secara drastis
ataupun karena persoalan
teknis seperti produktivitas yang menurun, serta
factor
yang ada pada diri tenga kerja itu
sendiri.pemberhentian ini mengakibatkan
perusahaan harus mengeluarkan uang pesangon
bagi karyawan yang di PHK,
menurunkan moral
kerja dan produktifitas karyawan yang masih
bekerja, dan
tekanan yang bersifat social.
3. Overtime cost dan undertime cost (ongkos lembur dan ongkos menganggur)
Penggunaan waktu lembur bertujuan untuk meningkatkan output produksi, tetapi
konsekuensinya perusahaan harus mengeluarkan
ongkos tambahan lembur yang
biasanya 150% dari ongkos kerja regular. Disamping ongkos tersebut, adanya lembur
|