Start Back Next End
  
44
mengetahui opsi daya saingnya sendiri dan melakukan analisis tentang dampak
potensial dari strategi yang ada (Sampurno, 2010). Lebih lanjut, Rangkuti (2009: 99)
menyebutkan enam komponen kunci dalam membangun kekuatan kompetitif, yaitu:
1.
Berkonsentrasi dalam bisnis yang dimiliki oleh kekuatan perusahaan. Ini
merupakan syarat untuk menang dalam persaingan. 
2.
Bermain dalam bisnis yang dipandang kurang atraktif oleh pesaing. 
3.
Bermain dalam bisnis, di mana teknologi yang digunakan perusahaan lebih
unggul dibandingkan dengan teknologi pesaing. 
4.
Bermain dalam pasar di mana perusahaan dilindungi oleh paten atau kontrak
dengan konsumen. 
5.
Konsentrasi dalam bisnis di mana perusahaan memiliki hubungan khusus
sumber bahan baku, distributor, konsumen atau mendapat dukungan organisasi
lain. 
6.
Bermain dalam bisnis, di mana perusahaan memiliki hubungan kebelakang
maupun ke depan lebih baik di bandingkan dengan yang dimiliki pesaing.
Berkaitan dengan hal diatas, Qin Li, Xin Li dan Zhou (2010)
menjelaskan
bahwa
core competitiveness
atau kompetitif inti memungkinkan perusahaan untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif dan meluas ke pasar yang relevan melalui
inovasi sehingga mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Mereka juga
mengatakan bahwa knowledge management
dapat membantu perusahaan untuk
meraih keunggulan kompetitif inti.
Karena
knowledge management
mengacu pada
proses pengorganisasian intelijen karyawan dan aset pengetahuan untuk menciptakan
nilai. Biasanya nilai diciptakan dari aset tersebut yang dimiliki oleh karyawan untuk
memenangkan kegiatan yang optimal.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter