![]() 34
8)
Mendeteksi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan, kinerja yang jelek
mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian
prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahan tersebut.
9)
Menjamin kesempatan yang adil, penilaian kinerja yang akurat akan
menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa
deskriminasi.
10) Melihat tantangan-tantangan eksternal, kadang-kadang prestasi seseorang
dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti keluarga,
kesehatan dan masalah-masalah pribadi lainnya. Berdasarkan penilaian
kinerja, departemen personalia mungkin dapat menawarkan bantuan.
2.1.2.7.3 Dimensi Dan Indikator Kinerja
Indikator kinerja menurut Mathis dan Jackson, (2006) adalah :
1.
Kualitas Kerja
kualitas kerja adalah sejauh mana mutu seorang karyawan atau
pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya meliputi ketepatan,
kelengkapan, dan kerapihan dalam bekerja. Indikatornya adalah :
Hasil kerja yang maksimal
2.
Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja adalah jumlah kerja yang dilaksanakan oleh seseorang
pegawai atau karyawan dalam suatu periode tertentu. Dengan kuantitas kerja
yang dapat dihasilkan perusahaan diharapkan mampu memberi kesan positif
terhadap posisi produk di dalam pasar. Indikatornya adalah :
Memenuhi Standar kerja
3.
Waktu Kerja
Waktu kerja adalah menetapkan waktu kerja yang dianggap paling
efisien dan efektif pada semua level dalam manajemen disuatu perusahaan
atau organisasi. Waktu kerja merupakan dasar bagi seorang karyawan dalam
menyelesaikan suatu produk atau jasa yang menjadi tanggung jawabnya.
Indikatornya adalah :
Tepat waktu
Absensi
|