18
atau ide-ide di dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Inisiatif
individu tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu
organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan
mengembangkan organisasi.
2.
Toleransi terhadap tindakan berisiko yaitu sejauh mana karyawan
dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil
risiko dalam mengambil kesempatan yang dapat memajukan dan
mengembangkan organisasi. Tindakan yang berisiko yang
dimaksudkan adalah segala akibat yang timbul dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dilakukan oleh karyawan.
3.
Pengarahan yaitu sejauh mana pimpinan suatu organisasi dapat
menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan,
sehingga para karyawan dapat memahaminya dan segala kegiatan
yang dilakukan para karyawan mengarah pada pencapaian tujuan
organisasi. Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi
dan misi.
4.
Integrasi yaitu sejauh mana suatu organisasi dapat mendorong unit-
unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
Menurut Handoko (2003:195) koordinasi merupakan proses
pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada unit-unit
yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu
organisasi untuk mencapai tujuan.
5.
Dukungan manajemen yaitu sejauh mana para pimpinan organisasi
dapat memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan
yang jelas terhadap karyawan. Dukungan tersebut dapat berupa
adanya upaya pengembangan kemampuan para karyawan seperti
mengadakan pelatihan.
6.
Kontrol yaitu adanya pengawasan dari para pimpinan terhadap para
karyawan dengan menggunakan peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan demi kelancaran organisasi. Pengawasan menurut
Handoko (2003:360) dapat didefinisikan sebagai proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi tercapai.
7.
Sistem imbalan yaitu sejauh mana alokasi imbalan (seperti kenaikan
gaji, promosi, dan sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja
|