18
Masih menurut Nawawi (2005) kompensasi tidak langsung adalah sejumlah nilai
timbal balik bagi karyawan yang bermaksud untuk memberikan rasa tenang bagi para
pekerja dan para anggota keluarganya.
Dalam kompensasi tidak langsung terdapat berbagai jenis dan bentuknya, diantaranya:
1.
Jaminan keamanan dan kesejahteraan kerja
yang berbentuk asuransi jiwa,
kompensasi akibat pekerja, asuransi cacat tubuh, biaya rumah sakit, jaminan pengobatan,
organisasi pemeliharaan kesehatan, program pensiun, jaminan sosial, dana bantuan bagi
pengangguran, bantuan untuk yang tidak bekerja sementara, uang pesangon,
2.
Pembayaran upah selama tidak bekerja
yang berbentuk liburan atau vacation,
tidak hadir dengan pemberitahuan, meninggalkan pekerjaan karena urusan pribadi, tidak
hadir karena kemalangan dan cuti.
3.
Pelayanan bagi pekerja
yang berbentuk dana bantuan pelajar, program pemberian
pinjaman, penyediaan pelayan makan dan minum dalam jam kerja, kendaraan perusahaan
yahng disediakan untuk para eksekutif, asuransi kendaraan, baju kerja atau pakaian dinas dan
lain-lain.
Upaya untuk mempertahankan karyawan telah menjadi persoalan utama dalam
banyak organisasi. Istilah retensi sering dikaitkan dengan istilah turnover
yaitu proses
dimana karyawan-karyawan meninggalkan organisasi dan harus digantikan. Dengan
perputaran yang lebih rendah, setiap individu yang dipelihara berarti berkurangnya satu
orang yang harus direkrut, diseleksi, dan dilatih. Oleh karena itu sangatlah penting organisasi
mengakui bahwa retensi karyawan merupakan perhatian SDM yang berkelanjutan dan
tanggung jawab signifikan bagi semua supervisor dan manajer. Survei terhadap para
supervisor dan pekerja menemukan bahwa kehilangan pemain tinggi menjadikan lebih sulit
bagi organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan bisnisnya. Oleh karena itu, sangatlah penting
organisasi dan manajer mengakui bahwa retensi karyawan merupakan perhatian SDM yang
berkelanjutan dan tanggung jawab yang signifikan bagi semua supervisor dan manajer
(Mathis and Jackson, 2006)
|